Mengenai Saya

Foto saya
Natural and normality

Rabu, 09 September 2009

METODE PEKERJAAN STRUKTUR ATAP BAJA

25







STRUKTUR LIPATAN


(by sebastian)

STRUKTUR LIPATAN

Bentuk-bentuk ini sehari-hari banyak terlihat dan ditemukan di sekelililng kita. Jauh sebelum bentuk ini dikembangkan oleh daya kreasi manusia, bentuk struktur lipatan pada alam sebenarnya telah ada.

Bentuk lipatan ini mempunyai kekakuan yang lebih dibandingkan dengan bentuk-bentuk yang datar dengan luas yang sama dan dari bahan yang sama pula. Hal ini dapat dijelaskan , karena momen energia yang didapat dari bidang datar. Dari hasil perhitungan untuk bentuk lipatan harga momen energia :I = 1/12bh3, sedangkan untuk bidang datar : I = 1/12hb3. dengan terbentuknya lipatan ini, gaya-gaya akibat berat sendiri dan gaya-gaya luar dapat di tahan oleh bentuk itu sendiri.

Maka disini dapat kita ambil suatu pengertian, yaitu : bentuk yang terjadi dari lipatan bidang-bidang dimana kekakuan dan kekuatannya terletak pada keseluruhan bentuk itu sendiri.

Konstruksi lipatan
Berdasarkan bentuk-bentuk pada alam, manusia mencoba untuk mempergunakan bentuk itu sebagai kebutuhan. Dengan bekal yang dimiliki manusia, maka konstruksi lipatan dikembangkan pula, baik dalam bentuknya maupun bahan yang dipergunakan. Bentuk lipatan ini sekarang banyak dipergunakan untuk dinding, atap, lantai, bangunan dengan berbagai bentuk dan bahan.

Penyaluran gaya
Sebelum kita meninjau penyaluran gaya pada konstruksi lipatan, terlebih dahulu kita meninjau gaya pada bentuk datar. Dalam satu bidang datar semua gaya yang bekerja dapat diuraikan menjadi :
Gaya sejajar budang dan gaya tegak lurus budang. Gaya sejajar bidang akan lebih kuat dipikul bidang daripada jika gaya dengan besar yang sama tersebut bekerja tegak lurus.

Selain tiu bidang datar lebih mudah jatuh dibanding bentuk lipatan. Hal ini disebutkan tidak adanya titik kumpul penahan gaya dan setiap titik menjadi penahan gaya dan momen. Jika gaya tersebut bekerja pada lipan, maka akan terjadi sebagai berikut :
Gaya dengan arah memanjang akan dipikul oleh bidang datar dari lipatan. Gaya dengan arah melintang, yang diuraikan menjadi 2 gaya dimana masing-masing besarnya lebih kecil daripada gaya arah melinyang tersebut.

Untuk gaya P yang bekerja pada tengah-tengah bidang, gaya diuraikan menjadi gaya sejajar bidang dan gatya tegak lurus. Sedangkan untuk gaya P yang bekerja pada rusuk-rusk lipatan (garis lipatan) akan diuraikan sejajar pada masing-masing bidang datar yang bersisian itu. Besarnya kemiringan bidang datar dari lipatan ini mementukan pula besarnya uraian dari gaya yang bekerja.

Dari uraian gaya tersebut ternyata bidang lipatan akan lebih kuat memikul gaya-gaya, baik yang arah melinyang maupun memanjang dari pada bidang datar. Karena gaya P yang diuraikan dengan arah sejajar bidang akan dipikul bidang itu sendiri, maka beban P yang harus dipikul oleh konstruksi jadi kecil.

Untuk menjaga perubahan bentuk lipatan, maka perlu untuk mempertahankan jarak h dan b serta tebal d. gaya P yang bekerja pada rusuk (B) dan (C) dan gaya H yang bekerja pada rusuk (A) akan mengakibatkan perubahan besar pada jarak b dan h. karena itu rusuk-rusuk (A), (B), (C), harus dipegang dan ditahan dengan jalan : tumpuan dipegang teguh, atau rusuk merupakann sesuatu yang kaku. Jadi disini dapat diterangkan bahwa sebenarnya menahan gaya-gaya adalah tiap-tiap bidang, sedangkan rusuk-rusuk berfungsi sebagai pemegang dan pengaku bidang. Bidang lipatan ini ada kemungkinan akan dapat melentur, tergantung panjang L. untuk harga h dan b panjang L harus ditentukan supaya tidak terjadi lenturan tersebut.

Pada tempat-tempat mencapai penjang L tersebut, diadakan bidang pengaku yang menahan terjadinya lenturan. Momen lentur yang terjadi ini adalah akibat beban merata pada lipatan atau akibat berat sendiri. Besarnya momen yang terjadi tergantung dari besarnya sudut. Makin besar sudutnya makin besar momen yang terjadi. Menurut pengalaman, sudut yang paling efektif adalah 45o.

Dari uraian gaya yang telah diterangkan, dapat disimpulkan bahwa pada konstruksi lipatan yang sangat perlu diperhatikan ialah : pencegahan adanya deformasi dan kekakuan harus dicapai.

Untuk dapat mencapai maksud di atas, harus diperhatikan : sudut lipatan, tinggi lipatan, tebal bidang datar lipatan, bidang pengaku, rusuk lipatan harus kaku dan tumpuan harus kokoh. Dapat ditambahkan pula bahwa untuk bentuk lipatan terbuka, sudut lipatan harus lebih kecil dari 40o untuk mendapatkan deformasi yang kecil. Sedangkan untuk bentuk lipatan yang tertutup sudutnya agak bebas dan terikat.

STRUKTUR MEMBRAN





STRUKTUR MEMBRAN
Membran adalah suatu lembaran bahan tipis sekali dan hanya dapat menahan gaya tarik murni. Soap film adalah membran yang paling tipis, kira-kira 0,25 mm yang dapat membentang lebar. Suatu struktur membran dapat bertahan daalm dua dimensi, tidak dapat menerima tekan dan geser karena tipisnya terhadap bentangan yang besar.

Beban-beban yang dipikul mengakibatkan lendutan, karena membran adalah bidang dua dimensi dan karena merupakan jala-jala yang saling membantu, maka bertambahlah kapasitasnya.

Ada dua karakter dasar dari kemampuan membran. Tegangan membran terdiri atas tarik dan geser, yang selalu ada dalam permukaan bidang membran dan tidak tegak lurus di atas bidang itu. Aksi membran pada dasarnya tergantung dari karakteristik bentuk geometrinya, yaitu dari lengkungan dan miringnya bidang membran.
Walaupun membran tidak begitu stabil, dapat dicarikan jalan untuk dimanfaatkan sebagai struktur. Keuntungan struktur ini ialah ringan, ekonomis dan dapat membentang luas.

Aksi struktur membran dapat ditingkatkan daya tariknya dengan tarikan sebelum pembebanan. Sebagai contoh payung dari kain.

Dengan mengadakan pratarik pada kain yang kemudian dikuncinya dengan alat apitan, rusuk-rusuk baja membuka dan mendukungnya dengan dibantu oleh batang-batang tekan yang duduk pada tangkai payung. Kain tertarik dan memberi bentuk lengkungan yang cocok untuk menahan beban. Membran kain payung dapat menerima tekanan dari luar dan dalam.
Skelet dari rusuk-rusuk baja menerima tarikan dari kain dan memperkuat seluruh permukaan bidang terhadap tekanan angin.

Struktur Pneumatik
Membran dapat diberi pra tegang dengan tekanan dari sebelah dalam apabila menutup suatu volume atau sejumlah volume yang terpecah-pecah. Dengan cara ini tersusunlah struktur pneumatik. Embran mudah menjadi bengkok dan dapat mudah ditekan oleh gas atau udara. Dalam tyeori, membran tanpa pra tegang dapat membentangi ruangan yang besar sekali dengan tekanan udara yang mengimbangi beratnya sendiri dari membran yang mengambang. Dalam praktek, membran perlu diberi prategang supaya menjadi stabil terhadap pembebanan yang tak simetris dan yang dinamis.

Stabilitas bentuk konstruksi ini dikendalikan oleh 2 faktor. Kesatu : tekanan pada tiap titik dari membran yang menyebabkan tegangan tarik harus cukup untuk menahan semua kondisi pembebanan dan untuk menjaga agar tidak terdapat tegangan tekan pada membaran. Kedua : tegangan membran pada setiap titik dengan kondisi pembebanan harus lebih kecil daripada tegangan yang diperkenankan pada bahan.

Bentu struktur pneumatik adalah karakteristik merupakan lengkungan dua arah dari lengkungan sinplastik. Bentuk dengan lengkungan searah dan lingkungan anti klasik tidak mungkin digunakan .

Lengkungan kubah adalah bentu yang cocok untuk struktur membran pneumatik, karena dapat menutupu ruangan dan dapat ditekan oleh udara yang besarnya atau kecepatannya sama kesemua arah.
Tegangan membran dalam bola atau dalam kubah tergantung pada tekanan udara dari dalam dan garis radius, yakni o = ½ . p .r (p = tekanan udara, r = radius kubah ).

STRUKTUR KABEL


STRUKTUR KABEL
Ada jenis-jenis struktur yang telah banyak digunakan oleh perencana gedung, yaitu struktur pelengkung dan struktur kabel. Kedua jenis struktur yang berbeda ini mempunyai karakteristik dasar struktural yang sama, khususnya dalam hal perilaku strukturnya.

Kabel yang mengalami beban eksternal tentu akan mengalami deformasi yang bergantung pada besar dan lokasi beban eksternal. Bentuk yang didapat khusus untuk beban itu ialah bentuk funicular ( sebutan funicular berasal dari bahasa Latin yang berarti “tali”). Hanya gaya tarik yang dapat timbul pada kabel. Dengan membalik bentuk struktur yang diperoleh tadi, kita akan mendapat struktur baru yang benar-benar analog dengan struktur kabel, hanya sekarang gaya yang dialami adalah gaya tekan. Secara teoritis, bentuk yang terakhir ini dapat diperoleh dengan menumpuk elemen-elemen yang dihubungkan secara tidak kaku (rantai tekan) dan struktur yang diperoleh akan stabil. Akan tetapi, sedikit variasi pada beban akan berarti bahwa strukturnya tidak lagi merupakan bentuk funicular sehingga akan timbul momen lentur dan gaya geser akibat beban yang baru ini. Hal ini dapat mengakibatkan terjadinya keruntuhan pada struktur tersebut sebagai akibat dari hubungan antara elemen-elemen yang tidak kaku, tidak dapat memikul momen lentur. Karena bentuk struktur tarik dan tekan yang disebutkan di atas mempunyai hubungan dengan tali tergantung yang dibebani, maka kedua jenis struktur disebut sebagai struktur funicular.

Banyak bangunan yang menggunakan struktur funicular. Sebagai contoh, jembatan gantung yang semula ada di Cina, India, dan Amerika Selatan adalah struktur funicular tarik. Ada struktur jembatan kuno yang menggunakan tali, ada juga yang menggunakan bambu. Di Cina ada jembatan yang menggunakan rantai, yang dibangun sekitar abad pertama SM. Struktur kabel juga banyak digunakan pada gedung, misalnya struktur kabel yang menggunakan tali. Struktur ini dipakai dipakai sebagai atap amfiteater Romawi yang dibangun sekitar tahun 70 SM.

Sekalipun kabel telah lama digunakan, pengertian teoretisnya masih belum lama dikembangkan. Di Eropa, jembatan gantung masih belum lama digunakan meskipun struktur rantai-tergantung telah pernah dibangun di Alpen Swiss pada tahun 1218. Teori mengenai struktur ini pertama kali dikembangkan pada tahun 1595, yaitu sejak Fausto Veranzio menerbitkan gambar jembatan gantung. Selanjtnya pada tahun 1741 dibangun jembatan rantai di Durham County, Inggris. Jembatan ini mungkin merupakan jembatan gantung pertama di Eropa.

Titik balik penting dalam evolusi jembatan gantung terjadi pada awal abad ke-19 di Amerika, yaitu pada saat James Findley mengembangkan jembatan gantung yang dapat memikul beban lalu lintas. Findley membangun jembatannya untuk pertama kali pada tahun 1810 di Jacobs Creek, Uniontown, Pennsylvania dengan menggunakan rantai besi fleksibel. Inovasi Findley bukanlah kabelnya, melainkan penggunaan dek jembatan yang diperkaku yang pengakunya diperoleh dengan menggunakan rangka batang kayu. Penggunaan dek kaku ini dapat mencegah kabel penumpunya berubah bentuk sehingga bentuk permukaan jalan juga tidak berubah. Dengan inovasi ini dimulailah penggunaan jembatan gantung modern.

Inovasi Findley dilanjutkan oleh Thomas Telford di Inggris dengan mendesain jembatan yang melintasi selat Menai di Wales (1818-1826). Louis Navier, ahli matematika Prancis yang amat terkenal, membahas karya Findley dengan menulis buku mengenai jembatan gantung, Rapport et Memoire sur les Ponts Suspends, yang diterbitkan pada tahun 1823. Navier dalam bukunya sangat menghargai karya Findley dalam hal pengenalan dek jembatan kaku.

Segera setelah inovasi Findley, banyak jembatan gantung terkenal lainnya dibangun, misalnya jembatan Clifton di Inggris (oleh Isombard Brunel) dan jembatan Brooklyn (oleh John Roebling). Banyak pula jembatan modern yang dibangun setelah itu, misalnya yang membentangi Selat Messina dengan bentang tengah sekitar 5000 ft (1525 m) dan jembatan Verazano-Narrows yang bentang tengahnya 4260 ft (1300 m).

Penggunaan kabel pada gedung tidak begitu cepat karena pada saat itu belum ada kebutuhan akan bentang yang sangat besar. Meskipun James Bogardus telah memasukkan proposal kepada Crystal Palace pada New York Exhibition pada tahun 1853, yang mengusulkan atap gedung berbentuk lingkaran dari besi tuang berdiameter 700 ft (213 m) digantung dari rantai yang memancar dan ditanam pada menara pusat, struktur pavilyun pada pameran Nijny-Novgorod yang didesain oleh V. Shookhov pada tahun 1896 dianggap sebagai awal mulanya aplikasi kabel pada gedung modern. Struktur-struktur yang dibangun berikutnya adalahpavilyun lokomotif pada Chicago World’s Fair pada tahun 1933 dan Livestock Judging Pavillion yang dibangun di Raleigh, North Carolina pada sekitar tahun 1950. sejak itu sangat banyak dibangun gedung yang menggunakan struktur kabel.

Selasa, 08 September 2009

Arsitektur Futuristik




Arsitektur Futuristik
• Futuristic mempunyai arti yang bersifat mengarah atau menuju masa depan.
• Citra futuristic pada bangunan berarti citra yang mengesankan bahwa bagunan itu berorientasi ke masa depan atau citra bahwa bangunan itu selalu mengikuti perkembangan jaman yang ditunjukkan melalui ekspresi bangunan.
• Fleksibilitas dan kapabilitas bangunan adalah salah satu aspek futuristic bangunan. Fleksibilitas dan kapabilitas sendiri adalah kemampuan bangunan untuk melayani dan mengikuti perkembangan tuntutandan persyaratan pada bangunan itu sendiri. Sedangkan kemampuan untuk melayani dan mengikuti perkembangan jaman hanya bias diwujudkan atau diimplementasikan dalam penapilan dan ungkapan fisik bangunan.
Menurut Haines (1950) dan Chiara dkk (1980) criteria diatas adalah :
 Bangunan itu dapat mengikuti dan menampung tuntutan kegiatan yang senantiasa berkembang
 Bangunan tersebut senantiasa dapat melayani perubahan perwadahan kegiatan, disini perlu dipikirkan kelengkapan yang menunjang proses berlangsungnya kegiatan
 Adanya kemungkinan penambahan ataupun perubahan pada bangunan tanpa mengganggu bangunan yang ada dengan jalan perencanaan yang matang.
• Futuristic sebagai core values atau nilai-nilai dasar BMW mengandung nilai-nilai yaitu; dinamis, estetis dan inovatif terutama dari segi teknologi yang dipakai (dinamis, canggih dan ramah lingkungan) dengan mengadopsi bentuk-bentuk bebas yang tidak terikat oleh bentuk-bentuk tertentu.
• Dalam futuristic juga perlu dipikirkan mengenai estimasi atau perkiraan
Pengenalan akan bangunan futuristic dapat dilakukan dengan pendekatan :
Pendekatan sesuai dengan perkembangan kebutuhan manusia.
Salah satu carauntuk memprediksi tentang arsitektur masa depan adalah dengan mengikuti perkembangan arsitektur berteknologi tinggi yang berkembang setelah tahun 1960-an dengan cirri-ciri :
 Kebenaran struktur
 Bentuk bebas cenderung ke bentuk yang berhubungan dengan alam.
Tabel perkiraan konsep futuristic :
Dari analisa contoh-contoh bangunan pada table di atas, maka dapat disimpulkan:
 Proyeksi yang berupa hasil perhitungan menghasilkan sesuatu yang lebih baik.
 Pendekatan dengan penemuan hal-hal yang baru.
 Futuristic adalah lambing perubahan, dinamis dan menembus ruang tidak nampak.
Dalam ilmu arsitektur,teminologi arsitektur futuristic masih rancu atau belum dapat digolongkan ke dalam criteria arsitektur modern, late modern maupun post modern. Late modern iotu sendiri adalah mengambil ide dan bentuk dari modern movement, yang ditampilkan secara ekstrim, berlebihan dan tidak natural. Imajinasi tentang teknologi bangunan menggambarkan usaha untuk mencapai kesenangan dan keindahan semata, sedangkan post modern menyelesaikan kemonotonan arsitektur modern dengan menggabungkan unsure-unsur moder dengan lainnya sehingga bersifat ganda.
Pedoman Perencanaan Berdasarkan Ungkapan Futuristik
Dengan melihat pengerian futuristic yang ada, maka diambil kesimpulan pedoman dalm perencanaan berdasarkan ungkapan futuristic, yaitu :
• Mempunyai konsep masa depan terutama sesuai dengan paradigma perkembangan arsitektur.
Bentuk yang didapat bukan bentuk-bentuk tertentu saja, tetapi bentuk bebas yang dekonstruksi.
• Memanfaatkan kemajuan di era teknologi melalui struktur dan konstruksi menggunakan strutur yang dekonstruksi.
• Memakai bahan-bahan pre-fabrikasi dan bahan-bahan baru, seperti kaca baja aluminium, dll
• Memunculkan bentuk-bentuk baru dari arsitektur yang analog dengan musim, maksudnya adalah bentuk yang tidak bisa diduga sebelumnya, dinamis sebagai konsekuensi dari perubahan.

KONSERVASI BANGUNAN DAN LINGKUNGAN




KONSERVASI BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

(by Sebastian)

Konservasi adalah segenap proses pengelolaan suatu tempat agar makna kultural yang dikandungnya terpelihara dengan baik. Konservasi dapat meliputi seluruh kegiatan pemeliharaan dan sesuai dengan situasi dan kondisi setempat. Adapun teori dalam penataan kawasan adalah :
a. Adaptasi/ revitalisasi
Adalah merubah tempat agar dapat digunakan yang lebih sesuai. Yang dimaksud dengan fungsi yang lebih sesuai adalah kegunaan yang tidak menuntut perubahan drastis atau yang hanya menuntut sedikit dampak minimal.
b. Rekonstruksi
Adalah mengembalikan suatu tempat semirip mungkin dengan keadaan semula, dengan menggunakan bahan lama maupun bahan baru.
c. Preservasi
Adalah pelestarian suatu tempat persis seperti keadaan aslinya tanpa ada perubahan, termasuk upaya mencegah kehancuran.
d. Restorasi
Adalah upaya memasang / mengembalikan unsur-unsur awal yang terdapat pada suatu bangunan/ linkungan dan menghilangkan unsur-unsur tambahan yang baru.
e. Rehabilitasi

Adalah mengembalikan kondisi suatu bangunan atau unsur-unsur kawasankota yang telah mengalami kerusakan, kemunduran, ataru degradasi kepada kondisi aslinya sehingga dapat berfungsi kembali sebagaimana mestinya.

Mengingat hal itu dalam usaha konservasi perlu digariskan sasaran yang tepat antara lain:

a. Mengembalikan wajah dari obyek pelestarian.
b. Memanfaatkan peninggalan obyek pelestarian yang ada untuk menunjang kehidupan masa kini.
c. Mengarahkan perkembangan masa kini yang diselaraskan dengan perkembangan perencanaan masa lalu yang tercermin dari obyek pelestarian tersebut.
d. Menampilkan sejarah pertumbuhan kota/ lingkungan dalam ujud fisik tiga dimensi.
Didalam menentukan arah pembangunan suatu kawasan atau bangunan, kita perlu memiliki motivasi-motivasi:
a. Motivasi untuk mempertahankan warisan budaya atau warisan sejarah.
b. Motivasi untuk menjamin terwujudnya variasi dalam bangunan perkotaan sebagai tuntutan aspek estetis dan variasi budaya masyarakat.
c. Motivasi ekonomis yang menganggap bangunan-bangunan yang dilestarikan tersebut dapat meningkatkan nilainya apabila dipelihara sehingga memiliki nilai komersial yang lebih tinggi.
d. Motivasi simbolis dimana bangunan-bangunan yang merupakan manifestasi fisik dan identitas suatu kelompok masyarakat tertentu yang pernah menjadi bagian dari kota.

Senin, 07 September 2009

PENERAPAN FENG SHUI


PENERAPAN FENG SHUI
1. ALIRAN BENTUK
Berdasarkan pada aliran bentuk, konsep dasar feng shui berkaitan dengan Chi dan posisi binatang langit pada landscape. Chi adalah hawa atau energi yang sangat penting dalam menjaga keseimbangan. Ada tiga jenis bentuk Chi, yaitu : Chi yang bersirkulasi di udara, Chi yang bersirkulasi di tanah, dan Ch’i yang bersirkulasi dalam tubuh kita. Ada empat binatang langit yang mempengaruhi landscape di sekitar kita, yaitu : naga hijau di bagian kiri rumah, macan putih di bagian kanan rumah, phoenix merah di bagian depan rumah, dan kura-kura hitam di bagian belakang rumah. Bagian-bagian ini dilihat dari arah keluar dari pintu utama rumah. Berdasarkan kedudukan binatang langit, maka feng shui yang baik pada landscape adalah sebelah kiri rumah lebih tinggi, pintu utama menghadap ruang terbuka, dan bagian belakang rumah terdapat pendukung yang kuat dapat berupa dinding yang tinggi maupun gedung bertingkat. Akan lebih baik lagi apabila di bagian depan rumah ada aliran air yang mengalir, atau pada aliran bentuk disebut dengan naga air.
Selain itu, kondisi di sekitar kita juga berpengaruh terhadap feng shui rumah tinggal antara lain :
1. Jalan
Di dalam feng shui, jalan dianggap sebagai aliran air, karena laju kendaraan dianggap sebagai laju aliran sungai. Jalan yang mengelilingi rumah seperti jerat akan merugikan pemilik rumah. Jalan yang berkelok dan berkontur sangat baik dalam membawa aliran chi. Akan tetapi, rumah tidak boleh berada pada kelokan, karena chi yang mengalir dalam jalan akan membelah rumah seperti pisau. Rumah yang berada di antara dua jalan akan tergencet. Jalanan yang lurus mengarah ke rumah akan membawa sha chi yang merugikan. Persimpangan jalan T harus dihindari apalagi jika jalan tersebut terlalu curam. Jika terpaksa berhadapan dengan persimpangan jalan T maka dapat ditanam perdu dan pohon untuk memotong aliran sha chi yang masuk ke rumah.
2. Sungai atau Saluran air
Sungai yang aliran airnya tidak kuat dan berliku-liku di dekat rumah akan membawa aliran chi yang mengandung kesempatan dan kemakmuran. Tetapi perlu diperhatikan kebersihan airnya, karena air yang kotor dianggap menodai chi dan tidak menguntungkan.
Saluran air berhubungan dengan keuangan dan kesehatan pencernaan. Saluran air sebaiknya tidak mengalir ke arah pintu utama, tetapi langsung mengalir ke belakang rumah. Jika terpaksa karena keterbatasan lahan saluran air tersebut ditutup dengan penutup saluran. Selokan pembuangan air kotor hendaknya tertutup atau dapat ditutupi dengan tanaman di sekelilingnya.
3. Posisi Rumah
Posisi rumah berkaitan dengan bangunan yang ada di sekitarnya. Rumah sebaiknya tidak berdekatan dengan pemberhentian bis, tempat ibadah, rumah sakit, kuburan. Karena tempat-tempat tersebut menghasilkan chi yang merugikan. Lebih baik jika rumah menghadap ke taman bermain atau tempat terbuka terkait dengan naga air.
Letak rumah di tebing atau di atas bukit yang terisolasi kurang menguntungkan karena menyimpan berbagai kekuatan berbahaya yang tidak terlihat, dan sheng chi mudah tersebar cepat. Rumah yang berdekatan dengan laut juga perlu diperhatikan kondisi sekitarnya, sebab jika tidak terdapat elemen pendukung akan merugikan. Elemen pendukung itu dapat berupa bukit. Rumah di atas bukit dengan pemandangan laut sangat menguntungkan.
4. Struktur Sekitar Rumah
Struktur di sekitar rumah yang kurang menguntungkan, antara lain : antena televisi tetangga yang dianggap sebagai benda tajam, bentuk atap segitiga yang mengarah ke rumah, tiang-tiang (tiang listrik, tiang telepon, tiang lampu dan tiang iklan) di pinggir jalan, dan rambu-rambu lalu lintas.
Untuk menghindari struktur yang kurang menguntungkan di sekitar rumah, dapat dilakukan pencegahan dengan cara menempatkan pepohonan pada arah tembak struktur tersebut, dan juga dapat digunakan tirai untuk menyaring sha chi yang masuk melalui jendela dan pintu.
5. Bentuk Rumah
Bentuk rumah yang terbaik adalah persegi panjang dan bujur sangkar. Jika menginginkan bentuk yang tidak berarturan atau desain yang modern, maka perlu diperhatikan aliran chi yang masuk ke dalam rumah tidak terganggu, dan dihindari adanya sudut yang hilang dengan memasang cermin pada sudut tersebut. Ketinggian rumah sebaiknya mempertimbangkan bangunan yang ada di sekitarnya, karena feng shui itu menyelaraskan dengan keadaan lingkungan. Pemakaian pilar sebagai struktur pendukung di bawah rumah seperti pada rumah gadang tidak menguntungkan dimana rumah menjadi labil, karena tidak berdiri kokoh di atas tanah solid.
Di dalam penerapan interior terdapat satu hal yang tidak dapat kita abaikan terkait dengan feng shui, yaitu : warna. Pengaruh warna dalam penjabaran ilmu feng shui sangat penting dan kompleks sebab perhitungannya dapat mempengaruhi chi. Di dalam feng shui warna dinilai : mengandung energi kekuatan dan getaran, mencerminkan sifat dan karakter magnetik alam semesta, mempengaruhi perilaku emosi seseorang, dan mempunyai interaksi dengan kehidupan. Elemen warna dalam feng shui digunakan untuk : peningkatan, penyelarasan, pembenahan, dan pengobatan. Warna berhubungan dengan lima unsur yang diperoleh atau didapatkan dari tanggal kelahiran masing-masing, dimana masing-masing warna memiliki sifat yang berbeda-beda dan mendukung unsur yang berbeda pula.