Perspektif ARSITEKTUR Y.B.MANGUNWIJAYA
1. arsitektur adalah ekspresi dan wahana suatu kebudayaan, dalam pikir alam citarasa dan ungkapan langsung paling jelas, bagaimana suatu masyarakat berfilsafat hidup dan menangani kehidupan
2. sudah sewajarnyalah kita berarsitektur secara budayawan; dengan nurani dan tanggung jawab penggunaan bahasa arsitektural yang baik.
3. berarsitektur adalah berbahasa manusiawi dengan citra unsur-unsurnya, baik dengan bahan material maupun dengan bentuk serta komposisinya
4. architecture is a fascinating profession. It bears in itself the vocation to co-create and more human world.
5. arsitektur yang baik tidak harus mengikuti mode terakhir, gaya yang sedang laku, dan sebagainya
6. tugas arsitektur yang paling pertama adalah memenuhi kebutuhan-kebutuhan material: memberi perumahan bagi berbagai aktivitas manusia.
7. bagaimanapun arsitektur dalam arti sebenarnya selalu berakar pada jati- diri orang maupun nasion yang memperoleh perwujudan citranya secara konsisten dan penuh makna.
8. Arsitektur yang baik, berbobot, sejati, juga selalu menyatakan dimensi kefanaan dan kebakaan, imanensi dan transedensi, kodrati dan adikodrati.
9. arsitektur tidak hanya mengolah masalah-masalah teknis belaka, tetapi berkecimpung dalam dunia makna-makna yang terdalam.
10. arsitektur adalah penciptaan suasana, perkawinan guna dan citra. Bukan dalam kemewahan bahan atau tinggi teknologinya letak harganya.
11. hikmah arsitektur yang baik juga harus dituntun oleh suatu penyelesaian yang sesederhana mungkin. Maka itu akan kokoh dan tahan zaman.
12. Whe had to reevaluate our concept and practices of ‘architecturing’. We had to abandon the role of being mere epigones of the architecyural world of thinking and designing thet were based on foreign principies and way of life.
13. Menciptakan arsitektur adalah memanfaatkan dan mengangkat martabat alam. Kita dapat belajar dari alam itu sendiri.
14. berarsitektur berarti berbahasa dengan ruang dan gatra, dengan garis dan bidang, dengan bahan material dan suasana tempat.
15. hakikat dan tugas budaya arsitektural: bagaimana ber-satu-hukum dengan alam semesta sekaligus mengatasinya; berbudaya, bermakna.
16. the question that trouble me most was then: how we Indonesians could establish a contemporary architecture, created on the basis of truth and beauty, and relevant to our own Indonesia history and our present situation
Mengenai Saya
Kamis, 03 September 2009
Perspektif ARSITEKTUR Y.B.MANGUNWIJAYA
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar